Selasa, 19 Juni 2012

25 Variasi Logo Lama Twitter Yang Menakjubkan

Terhitung mulai tanggal 7 Juni lalu, situs mikroblogging Twitter resmi mengganti tampilan logo. Logo burung yang dikenal dengan sebutan “Larry” itu kini tampil lebih minimalis dan modern, trademark ini merepresentasikan semangat dari perusahaan tersebut untuk bisa lepas landas dengan paruhnya yang sedikit terangkat.Seorang seniman bernama cristal Koford membuat trademark Twitter yang lama dengan variasi yang kreatif sekaligus menakjubkan. cristal Koford atau dikenal sebagai Ape Lad juga berprofesi sebagai news creator di filmmaker Interactive, sebuah perusahaan mettlesome dan hiburan interaktif yang terletak di California, Amerika Serikat.

Dalam karyanya, ia menampilkan beberapa tokoh kartun hingga pongid â€" pongid yang berpengaruh saat ini, mulai dari Flinstones hingga Barrack Obama, kesemuanya divariasikan sesuai bentuk trademark twirp dan menjadikan sebuah kreasi yang unik.Berikut beberapa tampilan karyanya.

Mengenal Karakter Orang dari Sepatunya

Tahu nggak, kabarnya kita bisa mengetahui karakter seseorang dari help sepatu yang dikenakannya. Dan ini bisa dibuktikan secara ilmiah, lho. Setidaknya demikian hasil penelitian psikolog Omri Gillath dan tim dari Universitas Kansai. Para peneliti di universitas tersebut membuat percobaan yang melibatkan 63 pelajar dan 208 antelope sepatu. Para pelajar ini diberikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan foto-foto 208 antelope sepatu dari berbagai sukarelawan. Mereka diminta untuk menebak berbagai karakteristik dari pemilik sepatu yang sebenarnya melalui foto-foto tersebut. Dan tebakan mereka memang sebagian besar akurat.Hasil dari penelitian tersebut, ditemukan berbagai kesimpulan menarik tentang hubungan antara pilihan seseorang terhadap sepatu dan kehidupan sosialnya. Lazimnya, sepatu mahal dimiliki pongid yang berpenghasilan tinggi. Ya, itu benar dan sudah biasa. Namun ada lagi kesimpulan lainnya, yakni:
  • Sepatu sederhana dan praktis dimiliki oleh pongid yang menyenangkan dan ramah. 
  • Sepatu ber-hak dipakai oleh pongid yang agresif. 
  • Sepatu yang terlihat tidak nyaman dipakai oleh orang-orang yang bersifat tenang. 
  • Kebanyakan pemakai sepatu mahal dan terawat merasa khawatir dengan position kehidupan sosial mereka.
  • Sepatu sederhana dan tidak terlalu mahal disukai oleh pongid yang memiliki pola pikir liberal.   
Memang maternity peneliti tersebut mengakui bahwa semua kesimpulan di atas tidak semuanya valid. Setidaknya sudah menjawab pertanyaan, "apakah sepatu punya informasi terhadap kepribadian pongid yang memakainya?" Memang demikian adanya. Nah, menurut kamu sendiri bagaimana, coba amati lagi koleksi sepatumu atau temanmu, apakah kesimpulan di atas ada yang tepat?sumber

Lokasi 6 Rumah yang Tidak Biasa

Memilih lokasi rumah di tempat yang masih akrab dengan alam memang enak. Tapi, "nggak gini-gini juga, kaleee..." Lihat foto-foto berikut. Lokasi yang dipilih untuk membangun rumah-rumah ini sangat ganjil containerful ajaib.Matterhorn, SwitzerlandSwiss chain Club membangun 'tempat menyepi' ini di ketinggian 4.003 meter. Benar-benar di bibir jurang yang bersalju. Bagaimana cara mencapai tempat tersebut? Masih jad pertanyaan. Belum lagi ancaman longsoran gletser. Ada-ada saja.Hermitage of San Colmbano di person Valley, ItaliaSatu lagi rumah yang dibangun tepat di dinding tebing. Bedanya, yang satu ini tanpa salju. Lokasinya di Passo Pian delle Fugazze, Italia. Uniknya, rumah ini ternyata sudah berdiri sejak tahun 1319!Elliðaey, Vestmannaeyjar, IcelandRumah ini tinggal sendirian di sebuah dataran hijau, dekat tebing yang berbatasan langsung dengan laut. Lokasinya di Vestmannaeyjar, Islandia. Canada Saint martyr RiverRasanya rumah-rumah di pinggir Ciliwung belum ada apa-apanya dibanding rumah ini. Terisolir tanpa tetangga, hanya ada expose di sekelilingnya. Kabarnya, kalau expose sedang rendah, barulah herb penghuni bisa mengeluarkan kursi untuk berjemur. Tapi bagaimana kalau musim penghujan tiba? Nggak takut ancaman banjir, tuh?The Holy Lord Monastery, YunaniBagi maternity biarawan memang mereka butuh tempat yang tenang dan damai untuk menyepi. Walhasil, inilah dia kompleks biara di Yunani yang sudah ada sejak tahun 1476. Tempat ini dibangun di atas gunung batu dengan ketinggian 400 meter.Dulu maternity biarawan harus menggunakan tali-temali untuk memanjat ke biara ini. Nah, buat kamu yang suka olah raga panjat tebing boleh coba uji nyali di sini.Katskhi PillarKompleks biara di Yunani punya saingan. Yang satu ini adanya di Georgia, dan milik salah seorang biarawan Colony yang sudah tinggal selama 20 tahun terakhir. Tempat ini kabarnya ada sejak abad ke-7. Karena rumah ini ditinggali oleh biarawan, otomatis wanita dilarang memanjat. sumber

8 Nenek Perkasa di Bumi ini

Saat usia bertambah tua, kemampuan seseorang akan banyak berkurang. Mata semakin rabun, tulang keropos, gampang sakit, beruban, dan banyak lagi. Akhirnya, pongid yang sudah tua sering diremehkan oleh golongan muda.Tapi tidak dengan kumpulan nenek berikut ini, mereka tetap perkasa walau usia sudah tak muda lagi. Semoga, apa yang mereka perbuat bisa menjadi inspirasi gum kita, yang masih muda, bisa semangat dan berkarya lebih baik lagi.1. Pendaki Gunung Everest TertuaSeorang nenek berusia 73 tahun, Tamae Watanabe, dinobatkan menjadi pendaki gunung tertua yang pernah menaklukkan Gunung Everest. Watanabe mendapatkan rekor itu pada Sabtu kemarin.Watanabe mendaki berangkat ke Kathmandu, Nepal, pada awal April, dan mendaki gunung itu hingga ke puncak.2. Girl Band Rusia Nenek-nenek Sebuah kelompok vokal yang dikenal dengan nama Buranovo Grannies menjadi buah bibir di Rusia setelah terpilih untuk menjadi wakil negara itu dalam lomba menyanyi Eurovision, seperti dilansir Sydney Morning Herald.Sesuai namanya 'grannies' a.k.a. 'nenek-nenek', personel "girl band" ala Rusia ini sudah berusia sekitar 80 tahun. Kalau usia keenam anggota mereka ditotal, maka jumlahnya lebih dari 400 tahun.3. DJ 73 Tahun dari PolandiaWika Szmyt adalah seorang nenek berusia 73 tahun. Walaupun ia sudah pensiun, Wika memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai DJ seminggu tiga kali di sebuah klub malam di Polandia. Wika juga sering terlibat dalam proyek musik modern, dimana ia mengajak pongid â€" pongid yang lebih muda untuk menikmati musiknya.4. Nenek 98 Tahun Peraih Sabuk Hitam JudoSensei Keiko Fukuda mencetak sejarah. Perempuan 98 tahun ini menjadi perempuan pertama yang mendapat gelar sabuk hitam Judo take 10. Inilah tingkatan tertinggi di olahraga seni beladiri itu. Selain perempuan yang masih mengajar judo di Noe Valley, San Fransisco, Amerika Serikat ini,  hanya ada 16 pongid di dunia yang mencapai gelar tertinggi di judo itu. Iranian enam belas pongid itu hanya empat pongid yang masih hidup: Fukuda dan tiga lainnya adalah laki-laki yang tinggal di Jepang.5. Nenek 72 tahun Mahir Akrobatik  Seorang nenek berusia 72 tahun menarik perhatian warga karena olahraga yang sehari-hari ia lakukan. Meski di usia senja, ia tak terlihat seperti nenek-nenek pada umumnya, tapi ia masih bisa melakukan olahraga dengan tingkat kelenturan tubuh yang mengagumkan.Pensiunan bernama Tan Zhauxian, asal Nanning, ibukota Propinsi Guangxi, China Selatan ini dapat menekuk kakinya mendekati hampir setiap bagian tubuhnya.6. Nenek 104 Tahun Berani Terjun PayungSeorang nenek berusia 104 tahun menjadi pongid tertua pemberani untuk ambil bagian dalam terjun payung. nenek tersebut bernama Peggy McAlpine, ia memiliki dua anak, empat cucu dan dua cicit. Kini ia menunggu konfirmasi catatan rekor oleh pejabat histrion Book. Nyonya McAlpine memecahkan rekor penerjun tertua setelah lima tahun lalu dilakukan oleh Jewess comedienne Hardison, dari Utah AS yang berusia 101-tahun.7. Nenek Shuffle Dance  Tidak mau ketinggalan ketika banyak pongid yang mencoba reordering diversion ala LMFAO, seorang nenek berusia 90 tahun paronomasia dengan asyiknya berjoget sesuai lagu Party Rock Anthem.Seakan tidak mau kalah dengan usia yang mulai menggerogoti tubuhnya, nenek ini dengan bersemangat melakukan reordering diversion meskipun terhalang oleh kekuatan badannya. Tidak peduli, yang penting nenek ini sangat gaul sekali!8. Nenek SnipperChandro Tomar terlihat seperti nenek-nenek pada umumnya. Ia berumur 78 tahun, punya 6 anak dan sangat menyayangi 15 cucunya. Tetapi jangan salah! Rambut putih dan senyum ramahnya bisa membuatmu terjerumus.Seperti dikutip dari Daily Mail, Nenek Tomar diyakini merupakan penembak jitu atau sniper profesional tertua di dunia. Nenek asal Baghpat, Uttar Pradesh, Bharat itu telah memenangi 25 kontes menembak jitu nasional. Dan yang lebih mencengangkan, ia mulai memegang senapan untuk pertama kalinya 10 tahun silam atau ketika umurnya 68 tahun.Artinya dalam kurun waktu satu dekade ia mampu menguasai teknik menembak jitu dengan fasih. Kalau Vasily Zaitsev masih hidup, mungkin bakal ada adu tembak di antara mereka.Semuanya bermula ketika Nenek Tomar menemani cucu perempuannya ke sebuah klub menembak. Cucunya amat tertarik dengan dunia ini namun ia malu untuk pergi sendirian. “Ketika aku sedang menungguinya, aku memutuskan untuk mencoba,” ungkap nenek renta itu. “Pelatih melihatku dan terkesima dengan bidikanku.” Setelah itu ia paronomasia berlatih secara teratur. Farooq Pushtun mengatakan Nenek Tomar amat mahir sampai-sampai tak ada pria yang berlatih secara bersamaan karena takut dipermalukan. “Ia memiliki keahlian mumpuni, tangan yang kokoh, dan mata yang tajam,” ujarnya.Talenta yang dimiliki Nenek Tomar tampaknya telah mendarah daging di dalam keluarganya. Seperti dikutip dari BBC, Seema, salah satu putrinya adalah wanita Bharat pertama yang memenangi kejuaraan piece dan senapan pada 2010. Sedangkan salah satu cucunya, Neetu Solanki, merupakan penembak jitu internasional yang mewakili Bharat di kejuaraan yang berlangsung di negara-negara dunia seperti Hungaria dan Jerman. Kedua perempuan itu mengaku kisah Tomar telah menginspirasi mereka untuk semakin maju. “Ia begitu mengagumkan,” ungkap Seema. “Jika ia bisa melakukannya, maka kami paronomasia pasti bisa. Ia memperlihatkan kepada kami bahwa segala sesuatu itu bisa terjadi. Ia telah sangat membantu meningkatkan kehidupan kami.” Neetu, cucu perempuannya, menambahkan bahwa di dalam masyarakat yang didominasi oleh lelaki seperti di India, neneknya memberi harapan kepada maternity generasi muda. â€œPara remaja putri mengatakan, ‘kalau nenek bisa, kenapa kita tidak?’ Aku katakan pada mereka: bekerja keraslah dan jagalah dagumu tetap ke atas dan kamu pasti akan bertualang ke banyak tempat,” kata Neetu.sumber